14 Mei 2008

Perubahan kebutuhan terhadap produk akhir dalam horizon perencanaan

Perubahan kebutuhan terhadap produk akhir dalam horizon perencanaan

Sistem MRP dirancang untuk menjadi system yang fleksibel terhadap perubahan-perubahan, baik perubahan dari luar (permintaan) maupun dari dalam (kapasitas). Fleksibilitas ini bukannya tidak menimbulkan masalah. Perubahan kebutuhan akan produk akhir tidak hanya berpengaruh pada penentuan rencana pemesanan (timing) namun mempengaruhi pula penentuan jumlah kebutuhan yang diinginkan. Sebagai contoh, ada struktur produk sebagai berikut:




Dengan persediaan awal = 15



Dengan persediaan awal = 25





Misalnya ada dua macam kebutuhan kotor A (dianggap sebagai perubahan lebutuhan pada 2 perioda perencanaan:




Tabel 1. Data kebutuhan kotor komponen A untuk 2 kasus

Kasus Kasus I Kasus II
Perioda Waktu 1 2 1 2
Kebutuhan Kotor 15 75 75 15



Tabel 2. Contoh perhitungan akibat perubahan kebutuhan


Kasus Kasus I Kasus II
Perioda Waktu 1 2 1 2
Komponen A
Kebutuhan Kotor 15 75 75 15
Persediaan 15 0 15 25
Kebutuhan Bersih 0 75 60 10
Komponen B
Kebutuhan Kotor 10 75 60 10
Persediaan 25 15 25 0
Kebutuhan Bersih 0 [-15] 60 35 10



Dari contoh terlihat bahwa kebutuhan bersih komponen B untuk kasus I berbeda dengan kasus II. Jika dihubungkan dengan lead time, perbedaan besarnya lot di suatu perioda akan mempengaruhi jadwal pemesanan. Maka dapat dibayangkan apa yang terjadi apabila perubahan-perubahan ini dalam harian. Proses perhitungan kembali harus dilakukan setiap hari, sehingga perhitungan menjadi tidak efisien.

Tidak ada komentar: