29 Maret 2008

Film Fitna

Film Fitna

Liveleak.com, situs yang menayangkan film "Fitna" buatan tokoh anti-Islam di Belanda Geert Wilders, mengaku terpaksa mencabut film itu dari situsnya karena takut akan ancaman terhadap staff-staffnya.

"Menyusul ancaman serius yang sangat serius terhadap para staff kami, serta laporan-laporan yang disampaikan oleh beberapa media massa Inggris akan adanya bahaya yang akan mengancam staff kami, Liveleak.com tidak punya pilihan lain selain menghapus film 'Fitna' dari server-server kami, " demikian tulisan dengan warna yang tampil di halaman situs tersebut.

Tulisan lainnya berbunyi, "Ini merupakan hari yang menyedihkan bagi kebebasan berpendapat di internet, tapi kami harus menempatkan keselamatan dan keamanan para staff kami di atas segala-galanya.

Namun pihak Liveleak.com tidak mengungkapkan bentuk ancaman yang mereka terima, dan pihak mana yang telah mengancam. Liveleak juga tidak memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan laporan-laporan yang buruk yang diinformasikan oleh kalangan media massa di Inggris.

Menyusul ditayangkannya film "Fitna" di situs Liveleak.com yang berbasis di London pada Jumat kemarin, bukan hanya negara-negara Muslim yang mengungkapkan kemarahannya, tapi juga Uni Eropa dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Ban menyebut film Wilders sebagai film yang jahat. "Saya mengecam keras penayangan film anti-Islam Geert Wilders yang jahat, " kata Ban dalam pernyataannya.

Sementara Iran dan Bangladesh menguingatkan akan adanya konsekuensi yang harus dihadapi oleh film itu. Pakistan, langsung melayangkan surat protes pada duta besar Belanda. Sedangkan koalisi media di Yordania menyatakan akan menyeret Wilders ke meja hijau dan akan melancarkan gerakan boikot produk-produk Belanda. (ln/al-araby)

28 Maret 2008

Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn: Ringkasan yang Ditulis Sendiri oleh sang Hujjatul Islam (Republish, hardcover)

Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn: Ringkasan yang Ditulis Sendiri oleh sang Hujjatul Islam (Republish, hardcover)

Kitab Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn merupakan kitab yang paling populer di antara kitab-kitab klasik-tradisional yang ada. Bahkan, hingga sekarang, kitab ini tetap menjadi rujukan utama bagi para penempuh jalan sufi.

Tuntutan zaman modern yang serba-ringkas dan cepat tampaknya telah diantisipasi oleh Imam Al-Ghazali. Buku Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn ini merupakan ringkasan dari kitab Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn yang berjilid-jilid tersebut. Kendati sudah banyak ringkasan yang telah dibuat, Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn memiliki keistimewaan karena ringkasannya dilakukan sendiri oleh Imam Al-Ghazali, dengan menjaga intisari dan tujuan buku tersebut. Sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam kata pengantarnya, “Saya telah meringkas buku ini disebabkan sulitnya membawa buku Ihyâ’ dalam perjalanan.” Walhasil, dengan membaca Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn ini, diharapkan pembaca dapat memahami dan memeras intisari dan hikmah kitab Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn yang monumental itu.



“Imam Al-Ghazali adalah manusia yang sangat langka. Ia memiliki peran yang sangat jelas dalam menghidupkan dan memperbarui kembali agama Islam. Pengaruhnya dalam pelbagai bidang ilmu sangat luas dan dalam.”



—Abul A’la Al-Maududi, dari buku Yusuf Qardhawi, Al-Imâm Al-Ghazâlî: bayna Mâdihîhi wa Nâqidîhi.



“… dalam karya utamanya yang cemerlang, Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn, Al-Ghazali dengan cerdas menyuguhkan semacam sinkretisme kreatif dalam Islam, sambil tetap berpegang pada ilmu kalam Al-Asy‘âri.

—Nurcholish Madjid dalam bukunya, Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan.

The Divine Code of DNA: Tuhan dalam Gen Kita

The Divine Code of DNA: Tuhan dalam Gen Kita


Karakteristik-karakteristik genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi selama ini dianggap para ahli bersifat tetap tak berubah) dan niscaya. Namun, penelitian-penelitian mutakhir menunjukkan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal lainnya mengubah kerja gen-gen kita. Sudah banyak diketahui peran faktor-faktor fisik dan kimiawi, tetapi dalam buku ini, dr. Kazuo Murakami menawarkan perspektif baru: apa yang kita pikirkan dapat mengaktifkan gen-gen positif dan menonaktifkan gen-gen negatif. Dengan kata lain, potensi Anda tersembunyi dalam gen-gen Anda.



Karena kode genetik terbukti terlalu kompleks sehingga tak mungkin terbentuk secara acak, fakta ini membuktikan bahwa ada kekuatan yang lebih besar di alam semesta ini. Dr. Murakami menyebutnya sebagai “Sang Agung.” Ia yakin bahwa segala kehidupan datang dari sumber itu—sang asal mula. Semua sel memiliki bentuk yang serupa. Oleh karenanya, kehidupan dalam segala bentuk—manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan sel tunggal—harus dihormati dan dihargai.

17 Maret 2008

Maya : Misteri Dunia dan Cinta

Maya : Misteri Dunia dan Cinta


Diperlukan waktu bermiliar-miliar tahun untuk menciptakan seorang manusia.Dan diperlukan hanya beberapa detik untuk mati.

Di Pulau Taveuni, Fiji, sejumlah orang tanpa sengaja berkumpul. Setiap dari mereka diam-diam menyimpan luka di hati. John Spooke, seorang penulis Inggris, masih berduka akan kematian istrinya. Frank Andersen, seorang ahli biologi evolusioner dari Norwegia, kehilangan seorang anak dalam sebuah kecelakaan tragis dan berpisah dari istrinya.

Di antara mereka, tidak ada yang lebih menarik perhatian daripada Ana dan José, pasangan penuh teka-teki dari Spanyol. Mengapa mereka kerap saling melontarkan kalimat-kalimat ganjil tentang alam semesta dan Joker? Mengapa Ana begitu mirip dengan model lukisan Maja karya Goya yang terkenal? Dan siapakah Joker itu? Apa hubungannya dengan Maya, “ilusi-dunia”?

Novel Jostein Gaarder ini menyoroti gagasan-gagasan yang besar: penciptaan alam semesta, evolusi kehidupan di atas bumi, munculnya manusia, dan tujuan dari keberadaan manusia.



Catatan Kesuksesan Dunia Sophie:

•Novel Terlaris di Dunia pada 1995

•Telah diterjemahkan ke dalam 53 bahasa

•Terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia

•Novel yang dipakai sebagai buku pengantar filsafat di berbagai universitas di dunia



“Novel yang sarat gagasan. Menghibur sekaligus penuh hikmah.”

—Daily Mail



“Pengarang best-seller Dunia Sophie kembali dengan petualangan filosofis yang menakjubkan ... kali ini memasuki dunia makna hidup dan cinta. Sangat menggoda!”

—The Scotsman



“Anda akan selalu menemukan kejutan setiap kali membaca buku Jostein Gaarder, Maya tidak terkecuali. Sebuah novel yang filosofis, misterius, dan mengejutkan. Sungguh memikat.”

—Bookcrossing



“Berani dan imajinatif.”

Catatan Hati Seorang Istri

Catatan Hati Seorang Istri

Telah lama saya meneropong, tidak hanya ke dalam hati sendiri, melainkan mencoba masuk ke bilik hati perempuan lain, lewat kisah-kisah yang mereka bagi kepada saya. Selama bertahun-tahun pula saya mencatat berbagai kisah itu dalam ruang hati, seraya berharap suatu hari bisa menuliskannya.

Catatan Hati Seorang Istri, memuat sebagian kecil peristiwa itu. Isinya kisah-kisah yang mengharu biru dan membuat saya ternganga. Sebab ternyata betapa dahsyat kekuatan yang dimiliki seorang perempuan, sosok yang seringkali dianggap lemah, tidak berdaya, dan pada tataran tertentu sering hanya dianggap sebagai mahluk nomor dua.

Buku ini, meski tidak begitu banyak, merekam perjalanan saya sebagai perempuan, istri dan ibu dari dua orang anak. Juga pengalaman, dialog hati, pertanyaan dan ketidakmengertian saya tentang isi kepala dan sikap laki-laki. Kekecewaan, kemarahan dan kesedihan bahkan keputusasaan yang tergambar, mudah-mudahan dapat sedikit mewakili potret sebagian perempuan (baca: istri).


Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi adalah sekumpulan anak yang lahir dan tumbuh di sebuah pulau kaya timah di negeri Indonesia. Namun, pulau yang semestinya kaya raya itu ternyata justru miskin tidak hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga pendidikan. Di tengah-tengah keterbatasan fasilitas, anak-anak itu ternyata memiliki semangat belajar yang luar biasa tingginya.

Membaca novel ini akan membuat kita tertawa, menangis, dan takjub mengetahui kegigihan dan kekreatifan anak-anak Laskar Pelangi dalam menjalani hidup mereka sebagai anak-anak Melayu.



“Sebuah novel yang sangat menggugah … membuat siapa pun yang membaca akan merasa bersalah dan berdosa jika tidak mensyukuri hidup.”—Andy F. Noya, host acara dialog Kick Andy

“Saya larut dalam empati yang dalam sekali. Sekiranya novel ini difilmkan, akan dapat membangkitkan ruh bangsa yang sedang mati suri.”—Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah

“Ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang menjawab inti pertanyaan kita tentang hubungan-hubungan antara gagasan sederhana, kendala, dan kualitas pendidikan.”—Prof. Dr. Sapardi Djoko Darmono, sastrawan dan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI

“Cerita Laskar Pelangi sangat inspiratif. Andrea menulis sebuah novel yang akan mengobarkan semangat mereka yang selalu dirundung kesulitan dalam menempuh pendidikan.”—Arwin Rasyid, Dirut Telkom dan Dosen FEUI.

“Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, [yang] dituturkan secara indah dan cerdas. Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi langsung dengan kebodohan atau kegeniusan.Sebagai penyakit sosial, kemiskinan harus diperangi dengan metode pendidikan yang tepat guna. Dalam hubungan itu hendaknya semua pihak berpartisipasi aktif sehingga terbangun sebuah monumen kebajikan di tengah arogansi uang dan kekuasaan materi.”—Korrie Layun Rampan, sastrawan dan ketua komisi I DPRD Kutai Barat

“Di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku ini ditulis dalam semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam semangat humanis yang menyentuh.”—Garin Nugroho, sineas

“Andrea Hirata memberi kita syair indah tentang keragaman dan kekayaan tanah air, sekaligus memberi sebuah pernyataan keras tentang realita politik, ekonomi, dan situasi pendidikan kita. Tokoh-tokoh dalam novel ini membawa saya pada kerinduan menjadi orang Indonesia .... A must read!!!”—Riri Riza, sutradara

“Sebuah memoar dalam bentuk novel yang sulit dicari tandingannya dalam khazanah kontemporer penulis kita.”—Akmal Nasery Basral, jurnalis-penulis

“Saya sangat mengagumi Novel Laskar Pelangi karya Mas Andrea Hirata.Ceritanya berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. [Novel ini menunjukkan pada kita] bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekadar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.”

—Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak

“Andrea berhasil menyajikan kenangannya menjadi cerita yang menarik. Apalagi dibalut sejumlah metafora dan deskripsi yang kuat, filmis ketika memotret lanskap dan budaya ….” —Majalah Tempo

“Novel tentang dunia anak-anak yang mencuri perhatian. Berhasil memotret fakta pendidikan dan ironi dunia korporasi di tengah komunitas kaum terpinggirkan.” —Gerard Arijo Guritno, Majalah Gatra

“Secuil potret pendidikan di negara kita yang memprihatinkan.” —Majalah Femina

“Seru! Novel ini tidak mengajak pembaca menangisi kemiskinan, sebaliknya mengajak kita memandang kemiskinan dengan cara lain.” —Koran Tempo

“Sebuah kisah tentang anak-anak yang luar biasa, yang mampu melahirkan semangat serta kreativitas yang mencengangkan.” —Harian Pikiran Rakyat

“Metafora-metafora yang ditulis Andrea demikian kuat karena unik dan orisinal.” —Harian Tribun Jabar

“Kehadiran novel realis ini membawa angin segar bagi kesusastraan Indonesia.” —Harian Media Indonesia

“Kita akan tertawa, menangis, dan merenung bersama buku ini.” —Harian Belitung Pos

“Rasa humor yang halus dan luasnya cakrawala pengetahuan Andrea adalah daya tarik utama Laskar pelangi.” —Harian Bangka Pos

“Gaya bahasa yang mengasyikkan,menantang untuk dibaca.”—Harian Galamedia

“Sebagai penulis pemula, Andrea menakjubkan karena mampu menampilkan deskripsi dengan detail yang kuat.” —Tabloid Indago

“Ketika membaca Laskar Pelangi, kita seolah menemukan Gabriel Garcia Marquez, Nicolai Gogol, atau Alan Lightman … sebuah bacaan yang sangat inspiratif dan mampu memberi kekuatan.”—www.indosiar.com

“Buku Laskar Pelangi memberiku semangat baru yang tak ternilai untuk mengajar murid-murid meskipun kami selalu dirundung kesusahan demi kesusahan, meskipun dunia tak peduli. Buku ini membuatku sangat bangga menjadi seorang guru.”—Herni Kusyari, guru SD di daerah terpencil.

“Andrea seperti sedang trance, menulis Laskar Pelangi dengan kadar emosi demikian kental, bertabur metafora penuh pesona, hanya dalam waktu tiga pekan.” —Rita Achdris, wartawati Majalah Gatra

“Terlepas dari latar belakang sastranya yang banyak dipertanyakan, terlepas dari berbagai spekulasi tentang trance ketika ia menulis, setiap kata dalam Laskar Pelangi berasal dari dalam hati Andrea. Moralitas hubungan antar ibu, anak, guru, dan murid sangat instingtif dan memikat. Sebagai seorang ibu, aku dapat merasakan buku ini memiliki semacam tenaga telepatik.” —Ida Tejawiani, ibu rumah tangga

“Yang trance bukan Andrea, tapi pembacanya ….” —Fadly Arifin, dikutip dari milis pasarbuku

“Kekuatan deskripsi Andrea membuatku ingin sekali berjumpa dengan setiap anggota Laskar Pelangi. Kekuatan karakter tokoh-tokohnya membuatku ingin berbuat sesuatu untuk membantu murid-murid cerdas yang miskin. Laskar Pelangi adalah sebuah buku yang sangat menggerakkan hati untuk berbuat lebih banyak.” —Febi Liana, karyawati di Jakarta, pencinta buku

“Sebuah novel yang memikat dan menyentuh secara emosional bagi siapa pun yang membacanya.”—Tabloid Wanita Indonesia