28 Maret 2008

Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn: Ringkasan yang Ditulis Sendiri oleh sang Hujjatul Islam (Republish, hardcover)

Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn: Ringkasan yang Ditulis Sendiri oleh sang Hujjatul Islam (Republish, hardcover)

Kitab Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn merupakan kitab yang paling populer di antara kitab-kitab klasik-tradisional yang ada. Bahkan, hingga sekarang, kitab ini tetap menjadi rujukan utama bagi para penempuh jalan sufi.

Tuntutan zaman modern yang serba-ringkas dan cepat tampaknya telah diantisipasi oleh Imam Al-Ghazali. Buku Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn ini merupakan ringkasan dari kitab Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn yang berjilid-jilid tersebut. Kendati sudah banyak ringkasan yang telah dibuat, Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn memiliki keistimewaan karena ringkasannya dilakukan sendiri oleh Imam Al-Ghazali, dengan menjaga intisari dan tujuan buku tersebut. Sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam kata pengantarnya, “Saya telah meringkas buku ini disebabkan sulitnya membawa buku Ihyâ’ dalam perjalanan.” Walhasil, dengan membaca Mutiara Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn ini, diharapkan pembaca dapat memahami dan memeras intisari dan hikmah kitab Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn yang monumental itu.



“Imam Al-Ghazali adalah manusia yang sangat langka. Ia memiliki peran yang sangat jelas dalam menghidupkan dan memperbarui kembali agama Islam. Pengaruhnya dalam pelbagai bidang ilmu sangat luas dan dalam.”



—Abul A’la Al-Maududi, dari buku Yusuf Qardhawi, Al-Imâm Al-Ghazâlî: bayna Mâdihîhi wa Nâqidîhi.



“… dalam karya utamanya yang cemerlang, Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn, Al-Ghazali dengan cerdas menyuguhkan semacam sinkretisme kreatif dalam Islam, sambil tetap berpegang pada ilmu kalam Al-Asy‘âri.

—Nurcholish Madjid dalam bukunya, Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan.

Tidak ada komentar: